Kamis, 27 Maret 2014

Blood on My Boyfriend's Birthday: A Parody




Juminten: (datang dengan mata melotot) “Rido, siapa perempuan yang sedang kamu peluk ini?!”
Rido: (tersenyum sinis pada Juminten) “Juminten, lebih baik kamu diam. Tolong jangan membuat keributan di pesta ulang tahunku yang mewah ini..”
Juminten: “Bagaimana aku bisa diam sedangkan pacarku sedang bermesraan dengan perempuan lain seperti ini? Apa kamu gila?!”
Rido: “Apa perlu aku berjungkir balik lalu berteriak menjawab kalau aku tak gila? Apa itu memang perlu, Juminten?!”
Juminten: (membelalak kebingungan) “Memangnya apa yang sudah aku lakukan terhadap kamu, lantas kamu berselingkuh di depan semua orang begini?! Lagipula, perempuan jelek ini tidak pantas untuk menggantikan posisiku..!!!”
Rido: (memasang senyum paling manis yang ia punya) “Minten, kamu dengar baik-baik. Perempuan ini, Tukiyem, sudah memberikan kue ulang tahun yang lebih mewah dari yang kamu beri semalam.”
Juminten: (mendadak sesak napas saking kagetnya) “APA?! HANYA ITU ALASANNYA?! TIDAK MUNGKIN..!!!”
Tukiyem: (melirik tanpa dosa ke arah Juminten) “Maaf, Mbak Juminten, nothing is impossible..”
Juminten: (memelototi Tukiyem hingga perempuan itu ketakutan) “Kamu ya, sudah seenaknya merebut pacar orang, sekarang malah sok-sok pakai bahasa Inggris. Hih..!!”
Tukiyem: (tidak berani lagi bertatapan langsung dengan Juminten) “Silahkan kalau Mbak mau menghina saya. Silahkan kalau memang mau mencaci saya, saya rela. Asalkan saya bisa selamanya bersama Rido..”
Juminten: “Oke. Silahkan kalian bersenang-senang. Selamat ulang tahun, Rido.” (tersenyum kecut)
Rido: (membalas senyum Juminten) “Terima kasih, Minten. Perlu kamu ingat, jika nanti pacar baru kamu ulang tahun, jangan kasih kue donat. Terlalu sederhana..”
Juminten: "Baiklah, terima kasih sudah mengingatkan.”
Rido: “Hati-hati di jalan..”

THE END

1 komentar: